TUGAS IPS
ASIMILASI
DAN AKULTURASI
Disusun
Oleh :
Ida
Kelas
VIII E
MTs NEGERI KARANGSEMBUNG
2016
ASIMILASI DAN AKULTURASI
Pengertian
dan Contoh Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur
kebudayaan lokal sehingga menjadi unsur kebudayaan baru yang berbeda.
Asimilasi adalah pembauran dua
kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga
membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi
perbedaan antara orang atau kelompok.
Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam proses asimilasi.
Pertama, masyarakat harus dapat menghargai unsur-unsur asing dan kebudayaan yang dibawanya.
Tidak semua unsur-unsur asing berdampak negatif. Banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari unsur-unsur asing tersebut.
Kedua, adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
Toleransi adalah sikap menghargai kebudayaan atau pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Adanya toleransi antarkebudayaan memungkinkan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai. Masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi cenderung mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.
Ketiga, adanya sikap terbuka.
Masyarakat yang senantiasa menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan sikap terbuka, akan dapat hidup dengan sejahtera.
Hal-hal yang dapat menghambat asimilasi antara lain rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan lain, ketakutan terhadap kebudayaan atau unsur-unsur baru, sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri, perbedaan kepentingan, dan letak geografis yang terisolasi.
Pertama, masyarakat harus dapat menghargai unsur-unsur asing dan kebudayaan yang dibawanya.
Tidak semua unsur-unsur asing berdampak negatif. Banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari unsur-unsur asing tersebut.
Kedua, adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
Toleransi adalah sikap menghargai kebudayaan atau pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Adanya toleransi antarkebudayaan memungkinkan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai. Masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi cenderung mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.
Ketiga, adanya sikap terbuka.
Masyarakat yang senantiasa menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan sikap terbuka, akan dapat hidup dengan sejahtera.
Hal-hal yang dapat menghambat asimilasi antara lain rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan lain, ketakutan terhadap kebudayaan atau unsur-unsur baru, sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri, perbedaan kepentingan, dan letak geografis yang terisolasi.
Syarat asimilasi Asimilasi dapat
terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
·
terdapat sejumlah kelompok yang memiliki
kebudayaan berbeda.
·
terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok
secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
·
Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut
saling berubah dan menyesuaikan diri.
Faktor pendorong
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah
sebagai berikut.:
·
Toleransi di antara sesama kelompok yang
berbeda kebudayaan
·
Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
·
Kesediaan menghormati dan menghargai orang
asing dan kebudayaan yang dibawanya.
·
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
masyarakat
·
Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
universal
·
Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
·
Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan
masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara
lain sebagai berikut.
·
Kelompok yang terisolasi atau terasing
(biasanya kelompok minoritas)
·
Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru
yang dihadapi
·
Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan
baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga
kemasyarakatan
·
Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu
lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan
kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
·
Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi
badan, warna kulit atau rambut
·
Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada
kebudayaan kelompok yang bersangkutan
·
Golongan minoritas mengalami gangguan dari
kelompok penguasa .
Copy the BEST Traders and Make Money :
Copy the BEST Traders and Make Money :
Pengertian akulturasi
Pengertian Akulturasi Istilah
akulturasi berasal dari bahasa Latin “acculturate” yang berarti “tumbuh dan
berkembang bersama”. Secara umum, pengertian akulturasi (acculturation) adalah
perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan
unsur-unsur asli dalam budaya tersebut. Misalnya, proses percampuran dua budaya
atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga
bisa saling memengaruhi.
Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya
Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya
Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
- Kontak sosial pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian
masyarakat, atau bahkan antar individu dalam dua masyarakat.
- Kontak budaya dalam situasi bersahabat atau situasi
bermusuhan.
- Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai
dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi.
kemasyarakatan. agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
- Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak
atau sedikit.
- Kontak budaya baik antara sistem budaya, sistem sosial, maupun
unsur budaya fisik.
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan
atau lebih yg saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Atau bisa diartikan juga bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dl suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.
Akulturasi dapat juga dimaknai sebagai proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.
bentuk-bentuk dari kontak kebudayaan yang menimbulkan proses akulturasi diantaranya:
1.
Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat,
antara bagian-bagian saja dari masyarakat, dapat pula antara individu-individu
dari dua kelompok.
2.
Kontak dapat pula terjadi antara golongan yang
bersahabat dan golongan yang saling bermusuhan
3.
Kontak dapat pula timbul antara masyarakat yang
menguasai dan masyarakat yang dikuasai, secara politik dan ekonomi
4.
Kontak kebudayaan dapat terjadi antara
masyarakat yang sama besar ataupun berbeda besarnya.
5.
Kontak kebudayaan dapat terjadi antara aspek-aspek
yang materil dan non materil dari kebudayaan yang sederhana
dengan yang kompleks, dan antara kebudayaan yang kompleks dengan yang kompleks
juga.
Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan
secara lambat dan disesuaikan dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian
budaya sendiri tidak hilang.
Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus
No comments:
Post a Comment