Saturday, 10 September 2016

TUGAS IPS


ASIMILASI DAN AKULTURASI



 Disusun Oleh :
Ida

Kelas VIII E






MTs NEGERI KARANGSEMBUNG
2016



ASIMILASI DAN AKULTURASI
Pengertian dan Contoh Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal sehingga menjadi unsur kebudayaan baru yang berbeda.

 Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam proses asimilasi.

Pertama
, masyarakat harus dapat menghargai unsur-unsur asing dan kebudayaan yang dibawanya.
Tidak semua unsur-unsur asing berdampak negatif. Banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari unsur-unsur asing tersebut.

Kedua, adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
Toleransi adalah sikap menghargai kebudayaan atau pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Adanya toleransi antarkebudayaan memungkinkan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai. Masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi cenderung mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.

Ketiga, adanya sikap terbuka.
Masyarakat yang senantiasa menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan sikap terbuka, akan dapat hidup dengan sejahtera.

Hal-hal yang dapat menghambat asimilasi antara lain rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan lain, ketakutan terhadap kebudayaan atau unsur-unsur baru, sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri, perbedaan kepentingan, dan letak geografis yang terisolasi.

Syarat asimilasi  Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
·         terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
·         terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
·         Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
 Faktor pendorong   Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut.:
·         Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
·         Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
·         Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
·         Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
·         Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
·         Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
·         Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
 Faktor penghalang Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
·         Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
·         Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
·         Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
·         Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
·         Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
·         Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
·         Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa .

Copy the BEST Traders and Make Money : 

Pengertian akulturasi

Pengertian Akulturasi Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin “acculturate” yang berarti “tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, pengertian akulturasi (acculturation) adalah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut. Misalnya, proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga bisa saling memengaruhi.

Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya

Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
  1. Kontak sosial pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antar individu dalam dua masyarakat.
  2. Kontak budaya dalam situasi bersahabat atau situasi bermusuhan.
  3. Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
  4. Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit.
  5. Kontak budaya baik antara sistem budaya, sistem sosial, maupun unsur budaya fisik.
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yg saling bertemu dan saling mempengaruhi.

Atau bisa diartikan juga bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dl suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.

Akulturasi dapat juga dimaknai sebagai proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.
bentuk-bentuk dari kontak kebudayaan yang menimbulkan proses akulturasi diantaranya:
1.    Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, antara bagian-bagian saja dari masyarakat, dapat pula antara individu-individu dari dua kelompok.
2.    Kontak dapat pula terjadi antara golongan yang bersahabat dan golongan yang saling bermusuhan
3.    Kontak dapat pula timbul antara masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai, secara politik dan ekonomi
4.    Kontak kebudayaan dapat terjadi antara masyarakat yang sama besar ataupun berbeda besarnya.
5.      Kontak kebudayaan dapat terjadi antara aspek-aspek yang materil dan non materil dari kebudayaan yang sederhana dengan yang kompleks, dan antara kebudayaan yang kompleks dengan yang kompleks juga.

Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan secara lambat dan disesuaikan dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak hilang.


Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus

No comments:

Post a Comment

makalah tentang gua sunyaragi

TUGAS PAI "GUA SUNYARAGI" Disusun Oleh :  .................................... .................................. ...