Friday 9 September 2016

Adab Berjalan, Adab Duduk, Adab ketika Makan dan Minum

ADAB BERJALAN
1.      Mendahulukan kaki yang kanan saat keluar dari rumah, dengan membaca doa keluar rumah. Hendaknya kita berjalan karena ada manfaat untuk diri kita maupun orang lain, jangan kita melangkah karena akan melakukan maksiat atau mencelakakan orang lain. 
2.      Hendaknya kita berjalan dengan tidak terlalu cepat tidak pula terlalu lambat Tidak apa2 kita berjalan cepat apabila memang ada keperluan.
3.      Hendaknya jangan berjalan dengan satu sandal atau satu sepatu. angan menghentak2kan tanah dengan kaki kita atau dengan sandal kita jangan pula kita lenggang lenggong ke kanan ke kiri
4.      Jangan menengak nengok selain ada keperluan, atau bergerak2 yang tidak pantas terlebih apabila gerakannya menyerupai gerakan wanita,  dan sunguh Rasul saw telah melaknat orang laki2 yang menyerupai wanita.
1.      Jangan kita dengan sengaja melihat jendela atau pintu orang lain, jangan melihat wanita lain, karena melihat mereka adalah haram, karena sesungguhnya melihat wajah wanita lain menimbulkan syahwat di dalam hati, dan bisa mendatangkan pikiran2 kotor kemudian mengarah ke zina, dan zina adalah termasuk dosa besar
2.      Jangan pula kita berjalan di antara dua orang , karena ada hadits yang melarang hal demikian, dikuatirkan seorang laki2 menyentuh wanita yang bukan muhrim atau melihatnya.
5.      Apabila kita melihat ada orang yang berselisih maka adabnya kita mendamaikan mereka apabila kita mampu,
6.      Hendaknya kita mengucapkan salam kepada orang yang kita temui meskipun kita tidak mengenalnya. Apabila kita berjalan bersama orang yang lebih tua dari kita maka hendaknya beliau ada di samping kanan kita dan kita sedikit berjalan lebih lambat. Jangan kita suka ada orang yang berjalan di belakang kita dan juga kita jangan benci ada orang lain berjalan di depan kita karena sesungguhnya hal demikian itu akhlaknya orang sombong.
7.      Jangan makan saat kita berjalan, atau meninggikan suara kita, atau mencibir dengan mulut kita atau melihat sesuatu yang tidak berguna , atau menyakiti orang yang sedang lewat, maka semuat itu bertentangan dengan adab berjalan. Apabila kita bertemu dengan teman kita maka jangan kita sembrono padanya, jangan membuat dia berhenti kecuali ada perlu. Apabila kita bertemu dengan orang lemah maka bantulah ia, atau orang yang tersesat maka tunjukkanlah jalan padanya, atau orang yang buta maka beritahukanlah padanya jalannya atau kita tuntun ke tempat tujuannya. Apabila kita ingin menyeberang jalan ke arah lain maka jangan terburu, lihat ke kanan dan ke kiri terlebih dahulu agar kita selamat dari bahaya.

ADAB DUDUK
1.   Duduklah dengan bagus. Duduklah dengan lurus dan tenang. Dan janganlah kamu membelokkan kepala atau badan kamu, atau menjuluirkan kakimu ke depan, dan janganlah kamu menekuk-nekuk jari tangan dan kakimu (Ben muni jethut), dan jangan memotong kuku di depan orang banyak. Dan jika kamu duduk di atas kursi, jangan lah kamu melipat kaki, dengan menaruh salah satu kakimu di atas kakimu yang lain dan janganlah kamu menggerak-gerakkannya. Dan jika kamu ingin memanggil seseorang, janganlah kamu memanggil dengan gerakan jari atau kepalamu, tetapi panggillah dia dengan suaramu yang pelan dan sopan, dan janganlah kamu bercanda dengan canda yang tidak patut, atau tertawa tanpa sebab, atau memperbanyak bercanda dan tertawa. Dan jangan lah kamu berbicara dengan suara keras, atau mengumpat, menjelek-jelekkan dan menyebar aib orang lain. Sebagaimana sabda Nabi ” Almujalisu bil amanah”. Dan janganlah kamu berbohong untuk membuat orang lain tertawa. Nabi bersabda ” Celakalah orang yang bercerita dengan cerita bohong untuk membuat orang-orang tertawa, celakalah dia, celakalah dia.”
2.      Dan jagalah sikap kamu ketika duduk.
Jika kamu berada di majlis yang tenang dan gembira, maka gaulilah mereka dengan tenang dan gembira. Dan jika kamu berada di majlis yang sedang sedih, maka tunjukkanlah rasa belasungkawa kamu. Dan janganlah kamu tertawa di majlis yang sedih, atau bersedih di majlis yang sedang gembira. Dan berilah tempat bagi mereka yang mau duduk. Dan bergaullah dengan teman dudukmu dengan sikap yang baik, murah senyum dan memperhatikan apa yang dia bicarakan. Jangan mengganggu mereka, tetapi mulyakanlah semua yang ada di majlis itu, terutama kepada orangtuamu, gurumu dan semua orang yang lebih tua dari kamu. Maka berdirilah ketika mereka datang, berilah mereka tempat di depan dan kamu mengmbil tempat agak belakang.
3.      Dan ketika kamu masuk ke suatu majlis, maka ucapkanlah salam dan kemudian menyalami orang yang ada di dalam majlis itu satu persatu. Dan mulailah dari sisi kanan. Dan apabila kamu hendak keluar ucapkan salam juga. 
4.      Dan jangan sekali-kali kamu mengambil tempat duduk orang lain, dan menyuruh orang itu pindah ke tempat lain, karena itu adalah haram. Ketika ada salah seorang berdiri dari tempatnya, dan kamu duduk di tempatnya, kemudian orang itu kembali untuk duduk di tempat itu lagi, maka berikanlah tempat itu padanya, karena dia lebih berhak untuk duduk di situ.
5.      Dan janganlah kamu memisahkan dua orang yang sedang berbicara, dengan duduk diantara keduanya, kecuali mendapatkan izin dari mereka.
6.      Apabila majlis telah penuh, maka janganlah kamu memaksakan diri untuk masuk ke dalam majlis itu, kecuali kalau kamu melihat ada tempat yang masih kosong di dalamnya.
7.      Dan janganlah kamu duduk di tengah-tengah majlis, karena orang yang duduk di tengah majlis itu dilaknat. Karena kalau kita duduk di tengah-tengah, tentu ada salah satu dari mereka yang kita belakangi, dan itu bisa menyakitkan hati orang itu.
8.      Usahakanlah untuk duduk menghadap qiblat. Karena sebaik-baik majlis adalah yang menghadap qiblat.
9.      Pilihlah majlis yang baik, yang bermanfaat untuk urusan agamamu dan duniamu. Dan jauhilah majlis yang jelek, majlis yang di dalamnya hanya bersenda gurau dan tidak mengingatkan kita pada Allah. Karena kalau kita berada di majlis itu, kita diibaratkan seperti bangkai himar, dan kelak di akhirat nanti akan merugi.
10.  Dan jauhilah majlis yang di dalamnya teradapat perbuatan-perbuatan munkar. Seperti majlis yang disitu dimainkan alat musik gitar atau disediakan minuman keras. Dan apabila kamu tidak menemukan majlis yang baik, maka sendirian itu lebih baik untukmu.
11.  Dan janganlah kamu bergabung dengan orang-orang yang sedang membicarakan sesuatu yang rahasia. Karena nanti kita justeru akan cenderung untuk berusaha mendengarkan dan ingin mengetahui rahasia mereka, sedangkan mereka pasti tidak menginginkan hal itu. Jika itu kita lakukan, maka kelak di akhirat nanti, telinga kita akan di masuki timah yang telah dipanaskan.
12.  Dan ketika kamu masuk suatu majlis, pilihlah tempat duduk yang lebih dekat dengan kamu. 
13.  Ketika kamu hendak duduk di dalam masjid, maka niatkanlah i’tikaf, agar kita memperolah pahala. Dengan menepati adab di dalam masjid. Dan jangan lah kamu bercanda di dalam masjid, atau membuat kegaduhan di dalamnya, sehingga mengganggu orang-orang yang sedang shalat. Tetapi akan lebih baik jika kamu sibukkan diri dengan membaca Qur’an, berdzikir atau membaca shalawat. Dan jangan sekali-kali membicarakan urusan dunia di dalam masjid, apalagi membicarakan hal-hal yang diharamkan. Karena itu bisa menghapus pahala kita, seperti hewan-hewan yang memakan rerumputan.
14.  Janganlah kamu melangkahi bahu orang-orang yang sudah duduk sebelum kamu, kecuali kamu melihat ada tempat kosong di shaf depan.
15.  Hindarilah kebiasaan-kebiasaan jelek ketika kamu duduk di dalam suatu majlis. Seperti memasukkan jarimu ke dalam telingamu, hidungmu atau mulutmu. Atau sibuk membersihkan gigimu. Dan ketika kamu membuang ingus, buanglah dengan sapu tangan, dan jangan melakukannya langsung dengan tanganmu, dan dengan suara yang tidak keras. Dan ketika kamu batuk, maka tutupilah mulutmu dengan sapu tanganmu, agar tidak menular kepada orang lain. Dan ketika kamu menguap maka tutupilah dengan tangan kirimu bagian luar.

ADAB KETIKA MAKAN DAN MINUM
1.      Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halalAllah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)
2.      Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.
3.      Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”
4.      Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5.      Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
6.      Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
7.      Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).” Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)
8.      Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
9.      Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
10.  Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
11.  Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.“
12.  Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi) Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’alaberikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.
13.  Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.
14.  Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
15.  Apabila lalat terjatuh dalam minuman. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
16.  Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu,“alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
17.  Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk. Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
18.  Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
19.  Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’(381))Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))

20.  Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata, ‘Alhamdulillah wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah Ta’ala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.’”

No comments:

Post a Comment

makalah tentang gua sunyaragi

TUGAS PAI "GUA SUNYARAGI" Disusun Oleh :  .................................... .................................. ...