Permainan Bulu Tangkis

Bulu tangkis termasuk olahraga permainan. Bulu
tangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yang dipukul
melewati sebuah net. Permainan bulu tangkis dapat dilakukan indoor maupun outdoor. Permainan ini berlaku untuk putra
dan putri, baik dalam bentuk tunggal, ganda, maupun ganda campuran.
Perlengkapan
Raket (Pemukul)
Raket merupakan alat pemukul yang
ringan dan kuat dengan berat kurang dari 150 gram, dapat terbuat dari bahan
kayu, aluminium, fiberglass, atau
arang.
Bola (kok/ shuttlecock)
Kok terdiri dari kepala dan bulu.
Bagian kepala menggunakan gabus yang dibungkuskulit tipis dan kuat. Berat kok
antara 73-85 grains (4.73-5.50 gram). Bulunya berjumlah 14-16 helai,
ditancapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-1/8 inci (25-28 mm). Ukuran bulu
64-74 mm dari ujung atas sampai ke bagian yang rata pada gabus. Diameter bagian
atas kok 54-56 mm, diikat benang atau bahan lain dengan kuat.
Senar
Bahan senar dapat terbuat dari
nilon, usus, atau bahan sintesis. Jenis ketebalan senar, yaitu:
1) Tipis, paling perasa dan mudah
putus.
2) Tebal, tidak dapat untuk
permainan halus dan sukar putus.
3) Campuran atau ketebalannya
tidak tipis dan tidak tebal.
Peraturan
Permainan Bulu Tangkis
Peraturan
permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation).
Beberapa peraturan tersebut adalah :
1.
Ukuran
Lapangan

a. Garis
di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang
terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan,
lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis
kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng
(masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau sama
dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan
dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada
dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
b. Jika
ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk
permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal. Garis
batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis
batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
2.
Tiang
Tinggi
kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar
jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.
3.
Jaring
Jaring
harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm
sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus
berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari
lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar
3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang
ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
4.
Kok
atau Shuttlecock
Sebuah
shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu
yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang
bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya
adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter
5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain
cocok sehingga kuat.
5.
Pemain
Permainan
harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada
permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan
ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis
dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis
dinamakan sisi luar (outside).
6.
Pengundian
Sebelum
pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan untuk
mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi lapangan
bagi timnya untuk memulai permainan.
7.
Penilaian
Ada
beberapa macam penilaian :
a. Jumlah
nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti
yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15,
bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali
memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal
dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka
nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai
angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah
skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka
10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai
tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan
sebagai pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel
pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih
dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain
akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game
ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1)
Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2)
Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3)
Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan
: Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain
mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan
jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin
(21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30.
Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang
terlebih dulu mencapai angka 30.
8.
Pertandingan
Ganda
Beberapa
peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
a. Telah
ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di bidang
servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal
dihadapannya.
b. Pukulan
servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu
dilakukan dari bidang servis kanan.
c. Hanya
pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis. Jika
shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang berada
disisi dalam mendapat angka.
d. Hanya
satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama dari suatu
pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.
e. Jika
seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi
lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli
tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan
servis berikut dilakukan.
9.
Pertandingan
Tunggal
Dalam
pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal.
Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:
a. Permaianan
akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya
bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan. Servis
dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis
merupakan angka ganjil.
b. Kedua
pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain
itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.
10.
Kesalahan
Kesalahan
yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan menggagalkan
servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di
sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh pihak
yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).
11.
Kesalahan terjadi jika
a. Saat
melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas
ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari kepala raket
berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis
yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket.
b. Saat
melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke sisi
yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis
servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar
garis batas samping lapangan.
c. Kaki
pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis
tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal dan
bidang servis pelaku servis, sampai pukulan servis selesai dilakukan.
d. Sebelum
atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu atau
pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.
e. Pada
servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan,
melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh
dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian pemain.
f.
Shuttlecock yang sedang
dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang
melakukan pukulan.
g. Waktu
shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang penyangga
dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.
h. Shuttlecock
menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau shuttlecock dipukul dua kali
berurutan.
i.
Saat dalam permainan,
seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di dalam atau di luar
batas lapangan.
j.
Pemain menghalang-halangi
lawan.